Surabaya - Di saat yang bersamaan para guru melakukan aksi secara nasional mogok kerja menolak Revisi UU Perburuhan no 13/2003, justru kader dan simpatisan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Surabaya menggelar aksi. Kali ini aksi simpatik dengan membagikan bunga dan himbauan moral kepada masyarakat yang dipusatkan di depan Kantor Walikota Surabaya Jl. Walikota Mustajab, Senin(1/5).
Kegiatan membagikan bunga pada setiap pengguna lalu lintas yang tengah melintas di kawasan tersebut, menurut Tri Setyo Purwito, Ketua Umum DPD PKS Surabaya, dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa hormat serta sayang kepada para guru atas jasa-jasa dan apresiasi beliau sebagai pendidik anak bangsa. Selain itu kegiatan yang bertepatan dengan momen Hardiknas ini, juga dimaksudkan untuk memperingati sewindu PKS berkiprah dalam perpolitikan.
“Bersama masyarakat mewujudkan keadilan mencapai kesejahteraan. PKS Jatim memperingati Milad ke-8 menggelar program Anugerah PKS untuk Guru. Guru merupakan profesi pengabdian, profesi ideologis dan bukan profesi yang sifatnya pragmatis. Guru betul-betul posisi yang ideal untuk mencerdaskan bangsa ini karena guru adalah ujung tombak dunia pendidikan, karenanya nasib mereka harus diperjuangkan,” ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ja’far Tri Kuswahyono, Ketua DPW PKS Jatim di sela pembagian bunga menambahkan, selain acara membagikan bunga, serangkaian lain untuk memperingati Hardiknas dan Milad ke-8 PKS dengan melakukan silaturahim sekitar 20 ribu kader PKS dengan melakukan kunjungan kepada guru-guru sekaligus memberikan bingkisan sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka selama ini. Kepada para guru se-Jatim digelar pula lomba menulis esai tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan terakhir penyelenggaraan Guru Award yang akan dilaksanakan pada 14 Mei 2006.(nov)
Memorandum, 2 Mei 2006
No comments:
Post a Comment