Tuesday, May 31, 2011

UNDANG PANSUS, SOSIALISASI RUU APP


Surabaya - Wakil Ketua Pansus RUU APP DPR Yoyoh Yusroh kemarin berkunjung ke metropolis. Dia sengaja diundang oleh Bidang Kewanitaan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim untuk menyosialisasikan perkembangan terbaru seputar RUU Antipornografi dan Pornoaksi (RUUAPP)
Bertempat di kantornya – Ruko Galaxy Bumi Permai H-5 No 6, Surabaya- diskusi diikuti sekitar 70 orang dari kabuaten se-jawa Timur. Acara berlangsung cukup hangat karena banyak peserta yang ternyata belum tahu masalah yang diperdebatkan.
”RUU APP tidak bermaksud memasung adat-istiadat dan kebudayaan. Justru dengan rancangan ini, kita berusaha melindungi kemurnian budaya lokal Indonesia,” kata Yoyoh.
Menurut wakil ketua komisi VIII itu, perdebatan yang berlarut-larut tidak akan menyelesaikan masalah. ”Saat ini RUU APP sudah masuk ke tim perumus. Tapi, karena DPR reses, mungkin pembahasannya sedikit tertunda,” ujar Yoyoh. Dia juga menjelaskan bahwa RUU APP itu diusulkan untuk berubah nama menjadi RUU Pornografi (tanpa kata anti).
Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim Karuniawati MT mengatakan sosialisasi RUU APP di partainya sudah masif. ”Termasuk pertemuaan hari ini,” ujarnya.
Karuniawati juga menghimbau setiap elemen masyarakat agar membahas masalah ini dengan damai dan dewasa. ”Berdebat boleh, tapi jangan sampai justru timbul masalah baru,” katanya. (rdl)


Jawa Post, 6 April 2006


WANITA PKS JATIM PELATIHAN ADVOKASI MEDIA


Surabaya – Fungsionaris wanita Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus mampu melakukan advokasi isu-isu permasalahan perempuan, anak dan keluarga. Salah satu bentuk advokasi isu-isu tersebut dilakukan lewat madia massa.
Ketua Bidang Kewanitaan PKS Jatim Karuniawati di Surabaya, Sabtu (27/1), mengatakan, agar mampu mencari dan menganalisis data itu, DPW PKS Jatim menggelar pelatihan advokasi media, Sbtu-Minggu (27-28/1), di Diklat PU Jl Gayung Kebonsari.
Pembicara pelatihan, di antaranya, Azimah Rahayu, Ketua Masyarakat Tolak Pornografi (menyampaikan materi seputar Dasar-dasar Advokasi dan Isu-isu Seputar Perempuan dan Anak), dan Pimpinan Redaksi harian Pagi Surya Dhimam Abror Djuraid, membawa materi Analisis Media dan Menjaga Hubungan dengan Media.
Saat ini, lanjut Karuniawati, banyak permasalahan perempuan dan anak terjadi di Jatim seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi yang masih rendah, perlindungan hukum yang masih lemah, dan kuatnya budaya patriarki yang membuat perempuan seolah tersubordinasi. Juga, kasus trafficking.
Karuniawati mengaku prihatin dengan peristiwa itu karena berdasar data yang disampaikan Komisi E DPRD Jatim, trafficking di Jatim naik 300 persaen. (jho)

Monday, May 30, 2011

HENTIKAN KEKERASAN PADA WANITA


Surabaya – Menyambut Hari Anti Kekerasan Perempuan pada tanggal 25 Nopember,  DPW PKS Jatim menyerukan kepada kaum laki-laki untuk menghargai kaum wanita dan para suami harus lebuh “care” kepada istrinya.
Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim, Karuniawati di Surabaya, Kamis, mengatakan, sejumlah DPD PKS akan menggelar aksi diantaranya DPD PKS Kota Surabaya, yang akan menyelenggarakan “aksi” simpatik pada hari Sabtu, 25 Nopember 2006.
Aksi damai tersebut akan diikuti oleh para kader wanita PKS yang menyebarkan seruan hentikan kekerasan terhadap perempuan. Seruan untuk kembali kepada fitrah, menjadikan agama sebagai pondasi kehidupan, menyebar bunga sebagai tanda penghargaan kepada kaum wanita.
 Merujuk data Komnas Perempuan tahun 2005, terdapat sebanyak 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan ditangani 215 lembaga di 29 provinsi.
Angka ini menunjukkan kenaikan 45 persen, jika dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran dalam sektor ekonomi. “Bidang kewanitaan DPW PKS Jatim menyatakan untuk mencegah segala bentuk KDRT, yang harus menjadi tekad bersama, mulai dari individu, masyarakat, bahkan pemerintah,” katanya.
Bidang Kewanitaan, DPW PKS Jatim menyatakan terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menekan KDRT.
Pertama perhatian terhadap keutuhan dan keharmonisan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, yaitu suatu kondisi yang hendaknya diciptakan oleh pasangan suami-istri didalam rumah tangganya.
Kedua, memuliakan keluarga sebagai basis sosial inti masyarakat. Ketiga, menjaga prinsip keseimbangan peran diantara suami-istri. Suami harus punya kepedulian (care) yang luar biasa terhadap tugas-tugas dan kebutuhan istri. Begitu pula istri harus memahami hak dan tanggung jawabnya.
Keempat, menjadikan nilai-nilai moral dan agama sebagai pondasi dalam melakukan interaksi sosial, baik dalam keluarga sebagai suami-istri atau dalam interaksi sosial lainnya antara laki-laki dan perempuan. ”Walaupun sudah ada Uutentang KDRT No. 23 Tahun 2004, namun UU ini akan mandul apabila tidak didukung oleh banyak pihak. Sosialisasi UU KDRT perlu berkesinambungan, dengan melibatkan kaum pria,” katany. (ntr)

Surabaya Post,  24-11-2006

LUNCURKAN 5 TAMAN BACAAN


Gresik - Mengajak anak lebih suka membaca daripada menonton TV merupakan pekerjaan berat. Wanita Partai Keadilan Sejahtera  (PKS) memulainya dengan meresmikan lima taman bacaan bernama rumah pelangi di perumahan Gresik Kota Baru kemarin (22/7)
“Kami mendorong orang tua menjadikan buku sebagai sahabat anak. Sebab, saat ini yang terjadi justru TV lah teman anak-anak kita,” Kata ketua Bidang Kewanitaan DPD Gresik Siti Maimunah. Dia mengajak orang tua untuk membudayakan kegiatan membaca.” Ayo, kita mulai dengan satu kader menyumbangkan satu buku untuk menyukseskan program ini,:” ujar Maimunah.
“ Melihat antusiasme orang tua yang bersedia duduk menemani anak-anaknya selama acara, kami yakin, mereka bersedia menyediakan waktu untuk menemani anak-anaknya mengunjungi Rumah Pelangi.” Kata Kepala Taman Bacaan Rumah Pelangi (Perluas cakarawala Terangi Nurani) Ira Rahmawati.

Sunday, May 29, 2011

KOMAS DUKUNG RUU APP


Surabaya - Menyikapi pembahasan Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi  (RUU APP) di DPR, Koalisi Masyarakat Jawa Timur (Komas JAtim) hari jum’at (10/3) menggelar aksi mendukung RUU APP itu di depan gedung Grahadi. Aksi yang diikuti ratusan massa dari sejumlah ormas islam dan elemen masyarakat ini mengungkapkan keresahan mereka akan banyaknya tindakan pornografi di Indonesia yang dinilai telah mengikis budaya.
Koordinator Komas jatim Muhammad Sholeh Drehem mengatakan aksi ini murni gerakan moral yang sifatnya meminta dukungan kepada masyarakat.
“ Alhamdulillah, kita mampu mengkomunikasikan lebih dari 50 elemen masyarakat. Kita umat mayoritas terbesar dan kita ingin buktikan bahwa kita mampu menyuarakan dukungan RUU iu,” tandasnya.
Aksi ini dilakukan sebagai jawaban atas aksi dukungan anti RUU APP yang gencar disuarakan oleh beberapa aktivis perempuan dan LSM beberapa waktu lalu. Sholeh menambahkan jika ternyata RUU APP ini gagal di sahkan karena desakan masyarakat yang menolak, Sholeh dan rean-rekannya akan terus melobi dam mencoba menyakikann anggota DPR bahwa ini problem bersama.
Ketua Ikatan Dai JAwa tikur ini menghimbau kepada semua pihak untuk nersama-sama melakukan tindakan penyelamatan bangsa dari kemerosotan nilai dan menanggalkan budya permisif yang berpotensi merusak akhlak generasi muda.
“Hancunya bangsa ini , saya yakin bermula dari masalah-masalah seperti ini .Kita akan terus melakukan aksi ini sampai RUU itu matang,” tuturnya bersemangat.
Menurut Ketua Takmir Masid Mujahidin ini, pihaknya sudah mengirim surat dukungan  ke DPR lewat pansus RUU APP yang intinya berisi agar DPR secepatnya menyelesaikan dan mengesahkan RUU tersebut.
Surabaya Post


RELAWAN PKS HIBUR PENGUNGSI—21


Surabaya - Sejumlah 20 relawan kewanitaan DPW PKS Jawa Timur, Selasa (4/7) menggelar outbond bagi anak-anak pengngsi di Posko PKS yang berlokasi di pasar Baru Porong, Sidoarjo.
Humas DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, mengatakan para relawan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru TK dan guru SD itu, menggear outbond bagi anak-anak seusia SD dan SMP.
Dalam outbond tersebut anak-anak pengungsi seusia SD akan melewati lima pos dan tiap-tiap pos ada game yang bertujuan untuk membentuk kreativitas, kekompakan tim, sportivitas dan kepeduliaan. Macam-macam game yang akan digelar diantaranya baskom berjala, kapall tenggelam, bola berjalan dan adu yel-yel.
Sedangkan untuk mereka yang usia SMP dan SMU, akan melewati tiga pos, meliputi kertas setapak uuntuk kreativitas dan sportivitas, pindah-pindahan dalam botol dan cerita berkhidmat yang bertujuan memotivasi diri dann spiritual.
Sebelumnya, senin (3/7) relawan kewanitaan jatim menggelar pnggung boneka untuk menghibur anak-anak di lokasi pengungsi di pasar porong baru
Ketua bidang kewanitaan DPW PKS Jawa Timur Karuniawati SP mengatakan, kegiatn ini digelar untuk membangkitkan semangat anak-anak dan rasa optimisme, sehingga bisa melupakan kejenuhan dan kesedihan.
Surabaya Post


Saturday, May 28, 2011

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KURANGI KDRT


Surabaya - Semakin meningkatnya laporan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Membuat Dewan Pimpinan Wilayah-Partai Keadilan Sejahtera (DPW_PKS) Jawa Timur membahas lebih dalam tentang penyebab KDRTdi kantor DPW-PKS galaksi Bumi Permai, Surabaya Senin (17/7).
Ledia Hanifah, Ketua Bidang Kewanitaan, Dewan Pimpinann Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP-PKS) dalam bahasannya KDRT disebabkan banyak hal, yang menunjukkan adanya sub-ordinasi di dalam keluarga. “ KDRT menjadi suatu kejadian yangberulang sehingga menjadi perhatian,” ujarnya.
“Apalagi dalam kondisi perekonomian Negara seperti sekarang ini. Tekanan ekonomi bias membawa aplikasi yang luar biasaterhadap sub-ordinasi di dalam keluarga. Pada umumnya, yang kemudian menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak. Saat ini juga banyak terjadi kekerasan   terhadap pembantu rumah tangga (PRT) yang catatannya juga bagian keluraga,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, pemberdayaan terhadap perempuan, seperti peningkatan ketrampilan, bias menjadi antisipasi terjadinya KDRT. “ Dalam pandangan PKS, perempuan harus berlatih berbagai ketrampilan, agar memiliki peran yang setara dengan suami di dalam keluarga sehingga tetap memiliki peran di dalam keluarga,” lanjutnya.
Ledia juga menjelaskan, upaya-upaya terhadap pemberdayaan perempuan ini, menurutnya bisa menjadi sumbangan kepada keluarga serta social secara langsung,”Pemberdayaan perempuan ini, bisa menjadi salah satu sumbangan terhadap kondisi ekonomi Negara. Apalagi, jika melihat kondisi moral Negara saat ini,” ungkapnya.
“Kita punya pekerjaan rumah yang cukup besar mengenai masalah keluarga, terutama adanya infiltrasi dari luar. Tidak hanya lost generation (hilangnya generasi-red) saja yang kita khawatirkan, tetapi lebih parah lagi,adalah hilangnya kepercayaan diri anak-anak kita nanti. Padahal anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus,” imbuhnya.
Memo


PKS GRESIK DIRIKAN RUMAH TAMAN BACAAN


Dibentuk Di Lima Lokasi, Diberi Nama Pelangi
Gresik - Untuk meragsang minat baca di kalangan amnak-anak DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gresik mendirikan rumah baca, Minggu (22/7) Rumah baca atau disebut rumah baca Perluas Cakrawala Terangi Nurani (pelangi) itu dibentuk di lima lokasi yang tersebar di Gresik.
Ketua Bidang Kewanitaan DPD PKS Gresik Siti Maimunah dalam rilisnnya yan diterima wartawan menjelaskan, pendirian taman bacaan ini sebagai bentuk kepedulian atas masih rendahnya tingkat kemampuan dan kemauan membaca anak.” Dengan momentum hari anak kitamendorong orang tua menstimukus minat baca anak dengan menyediakan sarana dan prasarana anak untuk membaca,” Kata Siti.
Ditambahkan, belum terbangunnya kesadaran membaca dan budaya membaca bagi anak-anak mestinya menjadi keprihatinan bagi para orang tua. Untuk itu, pihaknya mendorong orang tua untuk menjadikan buku sebagai sahabat anak menggantikan televise yangselama ini justru menjadi teman dari anak-anak.
Di tempat yang sama Kepala Taman Bacaan Rumah Pelangi Ira Rahmawati mengatakan, beberapa kegiatan telah dilakukan sebagai bagian dari peluncuran program ini, antara lain, pelatihan orang tua untuk menumbuhkan minat baca anak, serta rangkaian lomba mewarnai, menggambar, panggung boneka serta mendongeng.
“seluruh kegiatan kami pusatkan di Jl. Sulawesi GKB, Minggu siang. Kegiatan itu diikuti lebih dari 150 anak dengan ditemani orang tuanya,” sebut Ira.
Ira Rahmawati menjelaskan,pihaknya optimis pendirian rumah Pelangi dapat menjadi contoh pembelajaran anak di rumahnya. “ Untuk itu kami berharap para orang tua tersedia menyediakan waktu untuk menemani anak-anaknya menguunjungi Rumah pelangi,” harapnya.

Radar, 22 Juli

Friday, May 27, 2011

SAMBUT HARI KARTINI TOLAK KEKERASAN WANITA


Madiun - Kader Wanita Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Madiun turun  ke jalan melakukan aksi damai meyambut hari kartini yang jatuh hari ini.
Aksi itu mereka lakukan untuk menolak keras terhadap aksi kekerasan terhadap perempuan, yang sampai saat ini masih sering terjadi.
Aksi itu diikuti sekitar 50 kader Wanita PKS. Mereka mengelar aksi tersebut didepan pasar Besar Kota Madiun. Selain menggelar aksi turun  ke jalan, wanita-wanita berjilbab itu juga menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat. Alam pengobatan gratis itu PKS dibantu oleh pihak RSUP dr. Soetomo, Madiun.
Selain memberi pengobatan gratis, mereka juga membagi-bagikan 100 bungkus nasi kuning kepada masyarakat yang kebetulan melintas didekat pasar Besar Kota Madiun. Di sela-sela memberikan pengobatan dan nasi kuning, sebagian besar kader wanita tersebut menggelar orasi di tepi Jl. PB Soedirman dengan mengusung spanduk :” Wahai Wanita Indonesia Selamatkan Generasi Bangsa.”
Dalam aksinya itu, puluhan kader wanita PKS membagi-bagikan brosur kepada pengguna jalan.
“Kekerasan masih saja dialami kaum wanita. Kami mengingatkan supaya harus dihentikan. Wanita jangan mau menjadi obyek kekerasan terus menerus.” Ucap Nissa Islamy, salah satu kader PKS Kota Madiun. Mereka juga mengingatkan, kekerasan terhadap waita terutama Ibu Rumah Tangga yang saat ini masih saja terjadi.
Baik itu di kota Madiun maupun kota-kota lainnya.
Situasi ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi tanpa ada solusi. Nissa menambahkan, wanita harus memiliki moral yang baik dan teguh supaya bias menegakkan kehidupan Negara. Pasalnya, jika perepuan tidak memiliki moral yang baik, maka bangsa dan Negara akan rusak.
“Jauhkan perempuan dari kekerasan dan aksi yang melecehkan.
Tolak adanya pornoaksi dan pornografi. Wanita memiliki peranan penting dalam menata kehidupan,” Tegas Nissa. Momen Hari Kartini, lanjut Nissa memiliki arti penting bagi kaum wanita. Jangan sampai wanita tidak memiliki moral.



KDRT SURABAYA SELATAN TERTINGGI


Surabaya - Makin marak saja pecan Anti Kekerasan Terhadap anak dan perempuan November Fest, yang digelar 23-26 November, di  Kebun bibit Bratng, Sabtu (25/11). Panitia menggelar diskusi terbuka dengan tema “1001 Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).”
Acara ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Yuliati Umrah dari yayasan arek lintang (Alit), Kanit Renata Iptu Mirna dari polwiltabes dan Astrid Wiratna  dari Savy Amira Woman Crisis Center.
Iptu Mirna menjelaskan kawasan Surabaya Selatan adalah wilayah yang paling banyak terjadi kekerasan terhadap anak dan KDRT, .” Dari laporanyang ada, di wilayah Genteng dan Wonokromo sangat besar terjadi tindak kekerasan terhadap anak dan KDRT. Kasus yang terjadi seperto pencabulan, kekerasan fisik, pemnelantaran anak, hubungan sedarah dan kekerasan seksusal. Lima kategori kekerasan itulah yang paing sering terjadi. Ini seharusnya kita sikapi dengan bijak agar angka kekerasan terhadap anak dan wanita itu turuun,” Ujar Mirna

Thursday, May 26, 2011

AKSI ANTIKEKERASAN PEREMPUAN BERLANJUT


Surabaya - Aksi antikekerasan terhadap  perempuan  terus berlanjut. Jka sebelumnya sejumlah elemen perempuan melakukan aksi simpatik anti kekerasan pada perempuan, kemarin sekitar 400 kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menggelar kasi yang serupa.
Bertempat didepan Gedung Grahadi Surabaya, para kader perempuan PKS itu ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa tindakan kekerasan tehadap perempuan  dan naka merupakan pelanggaran Hak asasi Manusia (HAM). “ Kami ingin mengajak semua elemen masyarakat menolak aksi kekerasan pada perempuan dan anak,” ujar Ketua Bidang Kewanitaan PKS Surabaya Lely Nur Cahyani.
Dalam KAsi itu, mereka juga mendesak pemerintah segera menyosialisasikan dan merealisasikan UU No 23/2004 tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah tangga. Selain itu,mereka juga meminta pemerintah mengagendakan pembuatan RUU terhadap penghapusan kekerasan terhadap pekerja perempuan dan RUU perlindungan terhadap anak jalanan perempuan dari ancaman perdagangan perempuan.

Sindo

DEMO ANTIPORNOGRAFI MELUAS: 20 ORMAS ISLAM DUKUNG RUU APP


Indrapura - Demo mendukung Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) meluas. Selasa(28/3), ribuan orang dari 20 Ormas Islam se-Jatim menduduki Gedung DPRD Jatim Jl.Indrapura Surabaya. Mereka mendesak segera disahkannya RUU APP.
Ke-20 Ormas Islam tersebut diantaranya dari MUI Jawa Timur, PW Muhammadiyah Jatim, DDII Jatim, PW Al-Irsyad Jatim, DPW Hidayatullah Jatim, PW Aisyiyah Jatim, ICMI Orwil Jatim, PW GPI Jatim, DPD IMM Jatim, PW IRM Jatim, DPW Syaabab Hidayatullah Jatim, Hizbut Tahrir Indonesia, DPD IMM Jatim, PW PII Jatim, Pemuda Bulan bintang Jatim, Majelis Mujahidin Indonesia, YAPMI Jatim dan Kwarwil Hizbul Wathan Jatim.
Dal;am aksinya, mereka menyatakan sikap mereka terhadap RUU APP diantaranya, mendesak pengesahan RUU APP sebagai tonggak awal pembenahan moralitas masyarakat dan bangsa Indonesia. Mereka juga mendesak agar Bab IX RUU APP mengenai Sanksi Administratif dan tindak pidana yang dihapus dalam revisi agar dikembalikan seperti naskah semula.
Tak cuma itu, mereka juga mendesak agar para anggota DPR RI khususnya Pansus agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi dan kesadaran kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya kaum perempuan untuk juga mendesak agar RUU ini menjadi UU. Mereka juga mendesak aparat penegak hokum, khususnya kepolisian agar konsisten dan melakukan tindakan hukum sebagaimana mestinya. Mereka juga menyerukan kepada ummat Islam agar kembali ke syariat Islam.
Massa secara bergantian berorasi dan juga diselingi dengan nasyid yang membawakan lagu-lagu Islami yang juga menentang porgografi dan pornoaksi. Mereka berorasi di atas panggung yang sebelumnya mereka buat tepat di depan DPRD Jatim.
Dalam aksi tersebut perwakilan dari massa ditemui Komisi E DPRD Jatim. Dalam pembicaraan akhirnya diputuskan bahwa DPRD Jatim mendukung dan menyetujui agar RUU APP segera disahkan menjadi UU. Bentuk sikap DPRD Jatim tersebut adalah dengan dibentuknya tim yang diketuai oleh H. Rofi’ Muwnawar, Lc Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi Demokrat Keadilan, yang nantinya akan menemui tim Pansus RUU APP di Jakarta dalam waktu dekat.
Rofi’ mengatakan, nanti dirinya bersama perwakilan dari Ormas Islam yang ditunjuk akan datang ke Jakarta untuk menemui Pansus untuk menyatakan dukungannya agar RUU APP segera disahkan.
Aksi yang berlangsung tertib dan sempat membuat arus lalu lintas di sekitar Jl.Indrapura macet ini berakhir sekitar pukul 14.30, setelah sebelumnya diumumkan hasil pertemuan dengan Komisi E DPRD Jatim dan secara bergantian anggota Dewan dari Komisi E menyatakan dukungannya terhadap RUU APP. Aksi ditutup dengan doa bersama yang dipimpin perwakilan dari MUI Jawa Timur.(win)

Radar Surabaya, Rabu, 29 Maret 2006

Wednesday, May 25, 2011

ALEG PEREMPUAN 30% JAUH DARI HARAPAN


Surabaya - DPW PKA Jatim menilai kuota anggota legislative (aleg) perempuan masih jauh dari harapan. Padahal dalam UU No. 12 /2003 tentang pemilu, dan DPR/DPRD yang mengidealkan 30 persen anggota legislative (aleg perempuan). Buktinya, sanpai saat ini di jatim saja aleg PKS hanya ada dua yakni DPRD Surabaya dan kota malang.
“ Anggota legislative perempuan hanya mendapatkan kursi sebesar 11% saja dari total kursi legislative. Jika dihitung, maka prosentase keberhasilan baru mencapai 36,67 % dari target yang diharapakan”,Ujar Evi Widyastuti, ketua deputi Pemberdayaan wanita DPW PKS Jatim, disela-sela rakor kewanitaan PKS di Asrama Haji Surabaya, Kemarin.
Walaupun begitu, ia berharap aleg perempuan tetapmemperjuangkan kasus-kasus yang mendesak, misalnya pelecehan seksual, kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), keselamatan TKW hingga penjuakan anak dibawah umur dan wanita (trafficking).
“Dengan persosalan diatas,mmestinya kaum perempuan jangan terjebak dengan indicator kuantitas keterwakilan perempuan saja, tapi bagaiamana pemeberdayaan perempuan bias ditingkatkan sedemikian rupa  sehingga perempuan bias lebih berdaya,” tandasnya.
Yulyani, salah satu aleg perempuan PKS di DPRD Surabaya memberikan penilaian bahwa ada 4 hal yang dapat meningkatkan peranpolitik perempuan.
“Perempuan harus cerdas, tidak boleh terjebak pada isu gender tapi harus mampu berbicara tentang isu-isu bersama. Perempuan harus berani dan harus tampil beda, persoaannya bagaiaman perempuan itu bias melakukan pemberdayaan potensi yang ada pada dirinya.” Imbuhnya.
Harian Bangsa,


POS WANITA KEADILAN PKS


Surabaya - Terkait dengan peringatan hari Ibu, 22 Desember 2006, bidang kewanitaan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) mengadakan serangkaian acara yang memfokuskan pada kesehatan ibu dan anak yang mengambil tema”Ibu Sehat ,Anak Sehat dan Bangsa kuat”. PKS juga akan mendirikan 1600 pos wanita keadilan (PWK) yang tersebar ditingkat kecamatan di Jatim. Peluncuran program PWK akan diselenggarakan pada sabtu (23/12). Menurut Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jawa Timur Karuniawati, di setiap pos diadakan berbagai kegiatan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesehatan Ibu serta anak.

MAHAMERU-13

Tuesday, May 24, 2011

PKS GENCARKAN TAMAN BACAAN BUDAYA MEMBACA


Gresik - Taman bacaan perlu didekatkan dengan keluarga. Pasalnya, budaya membaca paling baik ditumbuhkan lewat keluarga., apalagi tingkat kemauan dan kemampuan membaca anak sangat rendah.
Ketua Bidag kewanitaan Partai Keadilan sejahtera (PKS) Jatim Karuniawati menuturkan, sebagian besar masyarakat indonesia mampu membaca. Namun, minat baca masyarakat amat rendah. ”Amat sedikit orang di Indonesia dibiasakan membaca di lingkungan masing-masing,” Ujarnya disela-sela peresmian Taman Bacaan Pelangi di Surabaya, Minggu (22/7) . Sebanyak 140 Taman Bacaan Pelangi beroperasi di berbagai Kabupaten/kota di Jatim.
Selain tidak biasa membaca, tidak sedikit anggota masyarakat juga kesulitan mengakses sumber bacaan. Selain jauh dari perpustakaan, banyak masyarakat belum mampu membeli bacaan sendiri.
Oleh karena itu akan baik jika banyak taman bacaan didirikan di dekat permukiman. Taman bacaan bisa menyediakan aneka bahan bacaan tanpa publik harus terkendala jarak dan dana. ”Jika sumber bacaan mudah di akses, orang cenderung lebih mungkin membaca,” tuturnya.
Selain itu akan lebih baik pula jika setiap keluarga mempunyai perpustakaan mini. Perpustkaan itu terutama disarankan memiliki koleksi yang menarik bagi anak-anak. ” Jiak mempunyai buku menarik, anak akan terdorong membaca. Apalagi jika keluarga menemani” tuturnya.
Selain Perpustakaan rumah, minat baca juga bisa disorong dengan kebiasaan membaca bersama antara orangtua dan anak. Orangtua disarankan sedapat mungkin menyediakan waktu luang untuk kegiatan itu.
Di Gresik, Ketua Bidang Kewanitaan Dewan Pimpinan Daerah PKS Gresik Siti Maimunah pada Minggu Menjelaskan, pendirian lima taman bacaan di daerah itu sebagai bentuk kepedulian PKS terhadap rendahnya tingkat kemauan dan kemampuan membaca anak. Menurut Maimunah, kesadaran dan budaya membaca bagi anak-anak belum terbangun dengan baik serta semestinya menjadi keprihatinan bagi para orangtua.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong orangtua agar menjadikan buku sebagai sahabat anak menggantikan televisi. Momentum Hari Anak pada 22 Juli diharapkan bisa mendorong orangtua dalam menstimulasi minat baca anak dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk membaca.
Kepala Taman Bacaan Rumah Pelangi (Perluas Cakrawala Terangi Nurani) Ira Rahmawati menambahkan, sebagai bagian program dilaksanakan pelatihan orangtua untuk menumbuhkan minat baca anak. Dia yakin para orangtua bersedia menemani anak mengunjungi rumah pelangi.
Sementara Ketua Bidang Kewanitaan PKS Surabaya Lely Nur Cahyani menuturkan, di seluruh jatim terdapat 140 Taman Bacaan Pelangi. Di Surabaya ada 15 taman bacaan serupa yang serentak dioperasikan mulai kemarin.
Selain mengoperasikan taman bacaan, pihaknya juga mengampanyekan gerakan ”Satu Orang Satu Buku”. Gerakan itu mengajak setiap orang menyumbangkan setidaknya satu eksemplar buku bagi taman bacaan.(RAZ/ACI)

Kompas


SELAMATKAN WANITA DAN ANAK – ANAK


Radar, 29 Juli 06

Surabaya - DR. SOETOMO-RADAR Aksi solidaritas untuk warga palestina dan lebanon terus mengalir. Jumat (28/7), puluhan aktivis perempuan yang mengatasnamakan Persaudaraan muslimah ( Salimah) jatim meluruk konsulat jendral ( Konjen ) Amerika Serikat (AS), Jl. Dr. Soetomo. Mereka  menuntut penghentian agresi israel atas palestina dan lebanon yang sudah memakan korban wanita dan anak – anak.
            Aksi damai yang diikuti sekitar 200 orang, hampir semuanya perwempuan , sebagian anak – anak, dimulai pukal 13.30 .namun, mereka tidak bisa mendekati gerbang konjen AS. Pengunjuk rasa tertahan blokade polisi sekitar 50 meter dari konjen AS.
            Poster – poster bernada hujatan dan kecaman atas tindakan  biadab israel atas warga palestina dan lebanon dibentangkan. Bunyinya, antara lain : save palestine and lebanon, agresi israel mencacatkan wanita dan anak – anak, dan Amerika sebagai pelindung teroris.
            Kami mendukung pemerintah palestina dan lebanon serta menentang agresi israel yang mengakibatkan korban rakyat sipil terutama wanita dan anak – anak, ujar ketua PW salimah jatim rita pane. Wanita dan anak – anak yang tidak punya kekuatan membela diri malah menjadi korban tentara – tentara dan rudal israel.
            Aksi dibuka dengan happening art beberapa perempuan, yang memerankan warga palestina dan lebanon. Perempuan yang lain berperan sebagai PBB. Yang seakan – akan tidak mampu berbuat apa – apa. Hanya menyaksikan kekejaman tentara israel.
            Lewat aksinya, Salimah menuntut agresi israel atas palestina dan lebanon segera distop untuk menyelamatkan rakyat sipil, terutama wanita dan anak – anak. Sali8mah juga menuntut penegakan hak asasi manusia ( HAM ) di seluruh dunia, dan mendorong pemerintah Indonesia konsisten menutup hubungan diplomatik dengan Israel. Salimah juga menghimbau pengumpulan bantuan bagi rakyat palestina dan lebanon. (put)  


Monday, May 23, 2011

RELAWAN PKS BUKA POSKO BENCANA LUMPUR


Kilas surabaya

Surabaya – sejumlah 20 relawan kewanitaan DPW PKS jawa timur, selasa menggelar outbond bagi anak – anak pengungsi di posko PKS yang berlokasi di pasar baru porong, Sidoarjo. Humas DPW PKS jatim, irwan setiawan, mengatakan, para relawan yang sehari – hari berprofesi sebagai guru tk dan SD itu. Menggelar outbond bagi anak – anak seusia SD dan SMP.
            Dalam outbond tersebut, anak – anak pengungsi seusia SD akan melewati lima pos dan tiap pos ada game yang bertujuan untuk membentuk kreativitas dan kekompakan tim, sportivitas dan dan kepedulian. Macam – game yang akan digelar diantaranya baskom berjalan, kapal tenggelam, bola berjalan , adu yel –yel.
Sedangkan untuk mereka yang usia SMP dan SMU, akan melewati tiga pos, meliputi kertas setapak untuk kreativitas dan sportivitas, pindah – pindahan dalam botol, dan cerita berkhidmat yang bertujuan memotivasi diri dan spiritual.
Sebelumnya, senin (3/7) relawan kewanitaan jatim menggelar panggungn boneka untuk menghibur anak – anak di lokasi pengungsi di pasar baru porong baru. Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS jatim, karuniawati SP mengatakan, kegiatan ini digelar untuk membangkitkan semangat anak – anak dan rasa optimisme. Sehingga bisa melupakan kejenuhan dan kesedihan.

Republika, 5 Juli 2006 

DESAK RUU APP


Rubrik: Jatim


Dua kelompok masyarakat, Jumat(24/3), mendesak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi(RUU APP) segera dibahas dan diberlakukan. Yang pertama adalah Koalisi Perempuan Surabaya yang berunjuk rasa di kantor DPRD Jawa Timur, sedang selepas tengah hari Barisan Remaja Anti Pornografi(Brapo) menyebarkan selebaran di depan Grahadi kepada pengendara. “Di media, isu ini seperti dipolitisir dan kami khawatir akan dianggap sebagai hal yang tidak penting. Karenanya, jangan sampai pengesahan diundur lagi. UU ini kan bukan melarang tetapi hanya membatasi,” tutur Evi Widyastuti dari Koalisi Perempuan Surabaya, Jumat(24/3) di Surabaya.(D13/D12)


Kompas, 25 Maret 2006

Sunday, May 22, 2011

KEWANITAAN PKS BAHAS KUOTA 30% DPR PEREMPUAN


Surabaya - Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim menggelar Rakor Bidang Kewanitaan PKS Se-Jawa Timur mulai tanggal 17-19 Agustus 2006 di Asrama Haji Sukolilo, yang salah satu bahasannya adalah kuota 30 persen anggota DPR perempuan.
Hadir dalam Rakorwil di Surabaya, Sabtu, Ketua Bidang Kewanitaan PKS Se-Jawa Timur beserta Staf Kajian Kewanitaan PKS Se-Jawa Timur.
Pada hari yang sama, juga dilaksanakan seminar yang membahas tema Peran Politik Perempuan dalam Pemilu 2009, dengan pembicara Yulyani(Anggota DPRD Kota Surabaya), Karuniawati(Ketua Bidang Kewanitaan PKS Jatim), Rahayu(Aktivis PAHAM, Jakarta), aktivis dari LSM Savy Amira.
Selain membahas tentang konsolidasi kewanitaan, PKS se-Jawa Timur, peserta rakorwil membahas perihal tentang kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait dengan permasalahan perempuan, keluarga, dan anak serta menyusun langkah-langkah dalam meningkatkan kualitas perempuan dalam politik(ntr)

Surabaya Post, 20 Agustus 2006

MEMPERINGATI HARI ANAK NASIONAL


Surabaya - Kutipan “Suatu Negara dengan tingkat minat baca tinggi akan punya keunggulan komparatif untuk bersaing dengan bangsa lain. Secara teoritis ada hubungan antara minat baca dengan kebiasaan dan kemampuan membaca.”
Karuniawati, Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim saat peluncuran 140 Taman Baca Rumah Pelangi untuk memperingati Hari Anak Nasional, Minggu(22/7). (ant)
Surya - Senin, 23 Juli

Saturday, May 21, 2011

PKS JATIM SERUKAN SUAMI CARE DENGAN ISTRI


Para suami harus lebih care kepada istrinya. Itulah seruan Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim dalam menyambut Hari Anti Kekerasa Perempuan, yang akan berlangsung 25 November 2006. Merujuk data Komnas Perempuan tahun 2005, terdapat sebanyak 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan ditangani 215 lembaga di 29 provinsi.
“Angka ini menunjukkan kenaikan 45 persen jika dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Kekerasan yang selama ini terjadi diantaranya kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran dalam sektor ekonomi,” kata Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim, Karuniawati, kemarin(23/11).
Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim menyatakan bahwa untuk mencegah segala macam bentuk KDRT harus menjadi tekad bersama, mulai dari individu, masyarakat bahkan pemerintah. Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim menyatakan bahwa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menekan KDRT diantaranya memberi perhatian terhadap keutuhan dan keharmonisan keluarga sehingga terwujud keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah yaitu suatu kondisi yang hendaknya diciptakan oleh pasangan suami istri di dalam rumah tangganya. Hal ini memerlukan suatu upaya yang sistematis dan konstruktif.
Memuliakan keluarga sebagai basis sosial inti masyarakat. Menjaga prinsip keseimbangan peran antara suami istri. Suami harus punya care yang luar biasa terhadap tugas-tugas dan kebutuhan istri. Begitu pula istri harus memahami hak dan tanggung jawabnya.
“Menjadikan nilai-nilai moral dan agama sebagai pondasi dalam melakukan interaksi social, baik dalam keluarga sebagai suami istri atau dalam interaksi social lainnya antara laki-laki dan perempuan,” paparnya.
Walaupun UU tentang KDRT telah ada yaitu No.23 Tahun 2004, namun UU ini akan mandul apabila tidak didukung oleh banyak pihak. Sosialisasi UU KDRT perlu kesinambungan yang melibatkan kaum pria. Selain itu perlu ketegasan para penegak hokum dalam menangani kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan.
Selama ini sanksi itu tampaknya belum berjalan sempurna. Padahal bukti-bukti otentik yang dibutuhkan pihak berwenang seringkali mementahkan kembali kekerasan. Apalagi korban memberikan pengaduan sudah lewat masa kesembuhan dari perilaku kekerasan itu.
Selanjutnya, Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim menyatakan bahwaperlu ada peningkatan peran lembaga yang menangani secara intensif pengaduan korban, paling tidak lembaga yang menerima dengan cepat pengaduan korban dapat langsung memberi perlindungan.
DPW PKS Jatim menyatakan bahwa sejumlah DPD PKS yang menggelar aksi diantaranya DPD PKS Surabaya yang akan menggelar aksi simpatik pada hari Sabtu, 25 November 2006. Aksi damai tersebut akan diikuti oleh para kader wanita PKS yang akan menyebarkan seruan hentikan kekerasan terhadap perempuan.(edo)

24 November 2006

KOMANDAN PERTAMA SALIMAH


Satu lagi organisasi massa perempuan hadir di Jatim. Namanya, Persaudaraan Muslimah (Salimah). Di tingkat nasional, organisasi ini sudah berdiri sejak tahun 2000 lalu. Namun, di Jatim, organisasi yang beranggotakan para muslimah dari berbagai latar belakang ini baru dideklarasikan kemarin.
Orang pertama yang ketiban sampur menjadi ketua adalah Rita Vivera Pane. Dokter spesialis rehabilitasi medik ini akan mengomandanai Salimah Jatim selama empat tahun, 2006-2010.
Rita mengaku, sebenarnya dia lebih memilih menggeluti profesinya sekarang. Namun, karena desakan rekannya, dia tidak bisa menghindar. “Ini juga merupakan kesempatan bagi saya untuk mengukir sejarah dengan amalan-amalan yang saya lakukan. Yaitu dengan mensejahterakan bangsa,” ujar wanita kelahiran Pematang Siantar 26 Oktober 1964 itu.
Salimah adalah organisasi massa beranggotakan kaum perempuan muslim, yang akan membantu mendari solusi bagi permasalahan bangsa dengan melakukan pembinaan masyarakat dari kalangan ibu-ibu majelis taklim. Saat ini, Salimah juga sedang konsentrasi menyikapi pro dan kontra Rancangan UU Pornografi dan Pornoaksi (APP).

Karena itu, dalam deklarasi Salimah di Aula Bir Ali Asrama Haji Sukolilo kemarin juga diadakan sarasehan dengan tema “Mengapa Tolak RUU APP”. Dalam sarasehan tersebut dibahas sikap beberapa elemen masyarakat yang menolak RUU APP. “Mengapa mereka harus menolak RUU APP? Padahal, masalah pornografi dan pornoaksi itu sangat membahayakan generasi penerus bangsa,” ujar dokter bertugas di RS Haji tersebut.

Jawa Pos, 14 Mei 2006        

Friday, May 20, 2011

GANTI JADI RUMAH SEHAT


Surabaya - Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan, perlu ada perubahan paradigma baru yang terkait dengan pelayanan kesehatan di RSU dr Soetomo.
“Karena mengupayakan kesehatan bagi pasiennya kenapa tidak diganti saja singkatan RS itu dari rumah sakit menjadi rumah sehat,” ujarnya ketika menjadi keynote speaker Seminar Bimbingan Rohani (binroh) RSU dr Soetomo di Grha BIK Iptekdok, Kamis (18/5). Kegiatan itu dihadiri sekitar 400 undangan yang sebagian besar adalah para karyawan RSU dr Soetomo mulai dokter, perawat dan paramedis.
            Tawaran perubahan itu, menurut Hidayar, terkait dengan paradigma sehat yang diupayakan setiap rumah sakit. Menurut dia, meski hanya sekadar kata, ada keselarasan antara makna dengan kegiatan yang diemban oleh pihak-pihak tertentu dengan label yang disandangnya.
            “Dalam konteks ini, maka semua pihak di Rumah Sehat Umum dr Soetomo akan menghadirkan suasana yang sehat. Semua gejala umum yang dilakukan memersepsikan tentang menuju sehat itu,” kata Hidayat yang langsung mengganti sebutan RSU dr Soetomo dengan singkatan baru itu selama 30 menit paparannya.
            Dengan nada guyon, Hidayat mendesak direktur RSU dr Soetomo, dr Slamet R Yuwono DTMH MARS mempercepat mengubah mumpung hal itu tak perlu menganmandemen UUD 1945. “Sebab dalam undang-undang itu memang tak pernah sekalipun disebut sehingga tak perlu repot. Malah kalau sudah menjalanakan sesuai paradigmanya Pak Soeharto bisa dirawat di RSU dr Soetomo agar cepat dirawat dan pulang dengan sehat serta segera diproses kejelasan status hukumnya,” katanya disambut tawa hadirin.
            Hidayat juga menunjukkan jika ada sebuah rumah sakit di Riau yang kemudian menganti singkatannya dengan rumah sehat. Atau juga rumah sakit di Jogjakarta tetapi menyiasatinya dengan nama dalam bahasa Arab yang berarti kesembuhan.
Terkait paradigma baru itu, Hidayat menambahkan jika setiap rumah sehat hendaknya mengupayakan agar setiap SDM di dalamnya terus meningkatkan pengetahuan dan belajar. “Hal ini juga yang disarankan Rasulullah ketika menyuruh seorang sahabatnya untuk belajar terus tentang kesehatan meski kepada orang Persia yang beragama Majusi,” katanya.
            Sebab dengan terus belajar itu maka kinerja SDM rumah sehat akan tangguh. Pasien yang dirawat
akan merasakan jika ia berada di tangan para dokter dan perawat yang penuh vitalitas dan memiliki ilmu pengobatan berbasis ilmu yang koko. Untuk itulah peran binroh berada di posisi yang begitu mendukung dan penting dalam proses pembelajaran ini.
            Semangat binroh itulah yang mewarnai kemampuan integral para sector dan perawat di
sebuah rumah sehat dengan sentuhan nilai-nilai rohani yang integral dengan ketangguhan pribadinya. Apalagi jika semangat binroh itu juga diaplikasikan di luar tugasnya yang utama atau di dalam masyarakat binroh menjadi satu alternatif untuk mencetak sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
            “Sebab kita tertinggal dalam hal SDM dengan Singapura, Malaysia, dan Vietnam hanya saja diatas Kamboja. Dengan binroh yang mengasah sisi ruhani dan moral itu, kita mungkin bisa mengejar ketinggalan itu,” kata Hidayat. Karena itu Hidayat berharap jika binroh itu tetap konsekuen dilaksanakan oleh RSU dr Soetomo dan menjadi realisasi yang nyata. Sebab dengan binroh ada tantangan  untuk lebih bersemangat. “Tak ada pahala yang diturunkan Allah kecuali setara dengan kesulitannya,” ujarnya.
            Bahkan jika terus dikembangkan di RSU dr Soetomo bukan tidak mungkin rumah sehat ini menjadi pioneer tradisi yang baik dengan menggabungkan kemampuan ilmu pengetahuan penguasaan teknologi yang integral dengan nilai-nilai keagamaan.
            Itu dikatakan Hidayat sebagai bagian sunah hasanah yang bagi siapa saja yang memulainya akan memperoleh pahala. “Juga ditambah dengan pahala dari orang yang mengikuti sunnah hasanah itu bahkan hingga akhir zaman,” pungkasnya.

Jawa Pos, 19 Mei 2006