Wednesday, May 11, 2011

PKS BENTUK TIM ADVOKASI GURU


Sukolilo, Surabaya - DPW PKS Jatim membentik tim konseling dan tim advokasi untuk guru-guru di Jatim. PKS menilai kualitas SDM guru dan sistem pendidikan masih kurang .
Ketua DPW PKS Jatim Ja’far Tri Kuswahyono mengatakan, dua tim khusus yakni  tim konseling dan tim advokasi itu, untuk meningkatkan wawasan guru-guru di Jatim. Tim ini memberi pelatihan dan konsultasi untuk peningkatan belajar mengajar. Materi yang diberikan matematika dan science.
“ada perubahan, saat pre-test guru dapat poin 20-25 setelah pelatihan menjadi 70-75,” ujarnya, disela-sela panganugrahan award untuk guru teladan, minggu(14/5), di Asrama Haji, Sukolilo.
Kurikulum di sekolah maupun kampus saat ini pun dinilai masih terlalu luas dan kurang fokus. Sering ganti materi, kata ja’far, berbuntut pada gonta-ganti kurikulum.” Akibatnya , buku juga berganti-ganti. Guru harus beradaptasi, siswa juga beradaptasi,” imbuh dia.
Satu penerapan kurikulum yang bagus, ia mencontohkan, inegara Jepang. Dinegara sakura itu, sejak SMP siswa sudah fokus pada satu sampai dua mata pelajaran. Sementara di Indonesia tas sekolah siswa gedhe-gedhe karena isi bukunya banyak. “mereka mempelajari banyak hal, tetapi tanggung juga dibanyak hal,” kritiknya.
Sementara tim advokasi memberikan advokasi terhadap permasalahan-permasalahan guru. Kasus paling banyak yang masuk posko pengaduan, bicara soal CPNS. “ kebanyakan yang mengadu dari guru honorer, yang tersingkir karena penerimaan CPNS berbau manipulasi,” tandasnya.
Dalam kesempatan kemarin , yang bertepatan dengan milad PKS ke 8 dan Hardiknas, DPW PKS menganugrahkan Award untuk guru teladan dan para tokoh. Tiga guru teladan 2006 yakni Supriyanto (guru SMA Al-Hikmah Muncar, Banyuwangi), Yanti Hendrawati (Pendidik di SLB Prigen, Pasuruan), Matrawi (pendidik di Tunas Luhur Probolinggo).
Anugrah untuk tokoh diberikan pada Masrusi (Ketua Komite Pendidikan Indonesia), Abdul Karim Baraza (Pendiri YDSF), Muh. Nuh, DEA (rektor ITS), Syrikit Syah(pimred Surabaya Pos),Dwi Sumarsono(Buruh di Jombang), dan Hendarsih (Aktifis lingkungan di Malang). (put)
RADAR


No comments:

Post a Comment