Wednesday, May 4, 2011

HARDIKNAS: PERINGATAN DIWARNAI UNJUK RASA


Rubrik jatim
Surabaya – Dua unjuk rasa mewarnai Peringatan Hari Pendidikan Nasional, selasa (2/5). Para pengunjuk rasa menagih janji pemerintah Kota Surabaya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebasar 20 persen.
            Unjuk rasa pertama dilakukan Front Persatuan Rakyat (FPR) pukul 10.30. Mereka berunjuk rasa didepan Grahadi dan dilanjutkan di DPRD Surabaya. FPR di antaranya terdiri dari mahasiswa Universitas Dr. Sutomo dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Ada 10 Tuntutan FPR, diantaranya realisasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN dan APBD, kesejahteraan bagi guru, dan fasilitas pendidikan berkualitas.
            Hal serupa juga menjadi tuntutan pada unjuk rasa kedua yang dilakukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Surabaya. “ Pemerintah dan wakil rakyat saat pemilu tahun 2004 selalu mengatakan anggaran pendidikan akan dinaikkan 20 persen, tetapi realitanya anggaran itu tidak tercapai, “ ujar Ketua Umum KAMMI Surabaya Andri Tri Kuncoro.
            Seluruh anggota DPRD sedang melakukan jaring Aspirasi masyarakat sehingga para pengunjuk rasa tidak ditemui anggota DPRD.
            Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur memperingati Hardiknas dengan memberikan hadiah kepada para guru. “Sebanyak 20.000 kader PKS memberikan hadiah kepada guru sebagai wujud hormat dan sayang. Hadiahnya terserah kepada kader tersebut,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jatim Jafar Tri Kuswahyono.
            PKS juga menuntut agar alokasi anggaran pendidikan ditingkatkan. Alokasi anggaran pendidikan sekitar 7 Persen dari APBN dirasa sangat minim untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Di Surabaya, alokasi untuk anggaran pendidikan tahun 2006 sebesar Rp. 146 miliar atau sekitar 7,6 persen dari APBD. (apa)   
Kompas, 3 juli 06 

No comments:

Post a Comment