Tuesday, April 26, 2011

SEMBURAN DI DUGA DARI MATA AIR

          
Insiden pecahnya pipa PDAMA di Jalan Raya Porong yang membuat jalur arteri tersebut sempat terputus, akhirnya kemarin bisa teratasi. Proses penyambungan pipa tak memakan waktu lama, hanya sekitar satu jam. Jika penyambungan ini sempurna dan tak ada maslah lagi, pasokan air ke pelanggan akan normal dalam dua hari ke depan.
            Penyambungan pipa terlihat lancar. Pipa dengan ketebalan sekitar 11 milimeter dan berdiameter 450 milimeter itu masing-masing ujungnya dipasang karet hitam tebal. Karet ini berfungsi sebagai sambungan dengan pipa lainnya yang kemudian di kunci dengan baut besar.
            Selama pengerjaan dan penyambungan pipa PDAM saluran Pandaan tersebut,praktis ruas Jalan Raya Porong ditutup total mulai dari Desa Ketapang hingga bawah jembatan layang Porong. Penututpan ini berlangsung hampir 24 jam, yakni mulai jumat (22/112) petang sampai Sabtu (23/12)siang kemarin. Selama waktu tersebut, arus lalu lintas untuk sementara dialihkanke jalur alternatif, yak Japanan dan Mojosari.
            “Pasokan air ke pelanggan memang belum normal. Tapi, saya optimistis dalam satu atau dua hari ke depan pasokan akan normal jika sambungan tak ada masalah,” jelas Kepala Bagian Jaringan Instansi Luar Kota PDAM Hariyadi.
            Meski pipa sudah tersambung, ada dugaan air yang muncrat bukan hanya dari jaringna PDAM, melainkan dari mata air yang berada disekitar lokasi tersebut. Pasalnya, setelah pipa disambung, ternyata disana masih ada air yang terus keluar.
            Air bening yang keluar dengan deras berasal dari bawah pipa yang kemarin patah dan sudah diperbaiki. Petugas PDAM yang berada di lokasi memastikan bahwa semburan air bening itu bukan berasal dari pipa PDAM yang bocor, melainkan dari sumber mata air yang merekah.
            Hariyadi membenarkan adanya sumber air yang  keluar dari bawah pipa tersebut. Saat ini pihaknya belum bisa menutup sumber air. Agar tidak menggenang di satu tempat, air tersebut disedot dengan pompa dan dialirkan ke Jalan Raya Porong. “Air itu keluar dari bawah pipa, bukan dari pipa PDAM,” pungkas Hariyadi.
            Salah satu tokoh masyarakat setempat, H Mursyidi, juga yakin jika semburan air itu bukan hanya berasal dari pipa  PDAM, melainkan juga keluar dari perut bumi akibat adanya tekanan yang sangat besar.
            Tanah disekitar tempat tersebut, kata Musyidi, merupakan tanah yang konturnya keras. “Jadi saya sangat yakin jika semburan air tersebut adalah air bumi yang keluar karena ada penurunan tanah di sekitarnya,” urainya.
            Sementara itu Presiden Partai Keadilan Sejahera (PKS) Tifatul Sembiring meminta Lapindo Brantas Inc tidak mempersulit proses pencarian ganti rugi terhadap warga korban luapan Lumpur panas dari empat desa.  Pernyataan ini dilontarkan Tifatul saat mengunjungi para pengungsi Desa Ketapang kemarin. Permintaan ini terkait polemik berkepanjangan soal ganti rugi korban Lumpur.
            “Lewat DPR, kami akan melakukaan dukungan agar proses ganti rugi bagi warga korban Lumpur bisa segera diselesaikan,” ujar Tifatul di hadapan ratusan pengungsi di Balai Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin, kemarin.
            Dalam kunjungan tersebut, Tifatul di dampingi Ketua DPW PKS Jatim Tri Kuswohyono, anggota DPRD Jatim Rofi’ Munawar, Staf Kewanitaan DPP PKS Laila Sari, Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jatim Karuniawati, Ketua DPD PKS Sidoarjo Hanifah dan Ketua DPD PKS Sidoarjo Aditya.
Sindo, 24 Desember 2006

No comments:

Post a Comment