Wednesday, June 1, 2011

NADINE DILAPORKAN KE POLISI PKS JATIM KECAM KONTES MISS UNIVERSE


Jakarta - PUTRI Indonesia yang sedang berlaga di ajang Miss Universe 2006, Nadine Chandrawinata, dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Jumat (21/7). Nadine dilaporkan oleh ratusan wanita yang tergabung dalam Mujahidah Pembela Islam Front Pembela Islam (MPI FPI)
Mereka menilai keikutsertaan Nadine dalam ajang pemilihan ratu sejagat di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) itu lebih menonjolkan kemolekan tubuh dibandingkan kemampuan intelektual. Apalagi dalam pemilihan tersebut, Nadine berani menggunkan bikini two pieces.
”Sejak awal, kami menolak pengiriman wanita Indonesia ke ajang Miss Universe dengan melaporkan Artika Sari Devi ke Polda Metro Jaya, tahun lalu. Tapi sampai kini tindak lanjut laporan tersebut tidak jelas,” sesal Supriyanti Budiman, Sekretaris MPI FPI, di Polda Metro Jaya.
Di Surabaya, Ketua Bidang Kewanitaan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim Kurniawati juga menggugat keikusertaan Indonesia dalam kompetisi Miss Universe. ”Kami mempersoalkan keras mengapa Indonesia mengikuti lagi ajang Miss Universe ini padahal terbukti lomba ini hanya menekankan keindahan dan kecantikan tubuh semata,” kecamnya.
Menurut Kurniwati, bukti penekanan keindahan fisik itu adalah kewajiban mengenakan bikini bagi setiap peserta. Sebab, menurutnya, sekalipun otak peserta encer, jika yang bersangkutan tidak mengikuti sesi ini, diyakini tidak akan lolos.
DPW PKS Jatim menyatakan menggugat karena keikutsetaan Indonesia telah melanggar etika budaya timur dan etika moral yang seharusnya menutupi tubuh dengan rapat. ”Kami menolak ajang Miss Universe karena menggunakan cara-cara seperti yang dilakukan sekarang. Seharusnya Indonesia bisa memberi contoh melakukan penyelenggaraan ajang serupa yang tidak menonjolkan kecantikan dan kemolekan tubuh semata,” paparnya.
DPW PKS Jatim juga mengingatkan dengan keras sejumlah media massa yang memberi ruang besar-besar liputannya terhadap ajang Miss Universe. Partai ini memprotes pemasangan foto-foto berbikini dari para kandidat ratu sejagat. Pemasangan gambar dengan porsi besar di halaman utama ini dianggap telah mengalahkan berita-berita yang menyangkut kepentingan publik dan masalah sosial.
”Seharusnya media massa memberikan pendidikan yang cerdas terhadap masyarakat-bukan malah ikut larut secara vulgar,” tegas Kurniawati.
Setelah protes ini, PKS di tingkat pusat bakal mendesak pemerintah mempertimbangkan kembali pengiriman kontes ratu-ratuan yang mengumbar lekuk tubuh. Kurniawati menjelaskan, PKS tidak akan mempersoalkan jika ajang pemilihan ratu sejagat lebih mengandalkan kemampuan, kecerdasan, dan spirit sebagai manusia yang bermoral; dan tidak melakukan eksploitasi tubuh.
Surya,  22 Juli 2006

No comments:

Post a Comment